Wednesday, 14 December 2011

Hikmah Disetiap Kata Kejadian

‎" Musuh terbesarmu adalah egomu sendiri. Musuh sebenar-benarnya manusia adalah diri sendiri (hawa nafsu). "Bakar'' & redakan api amarahmu, tapi jangan kau bakar jasadmu sendiri".

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."

(HR. Bukhari - Muslim)

Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.

Motif BUNUH DIRI ada banyak macamnya. Dalam kategori sebab, misalkan :

1. Dilanda keputusasaan dan depresi
2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3. Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.

Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab BUNUH DIRI dalam masyarakat, yaitu



1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).

~"BUNUH DIRI DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM"~

Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta'kuluu amwaalakum baynakum bialbaathili illaa an takuuna tijaaratan 'an taraadin minkum walaa taqtuluu anfusakum inna allaaha kaana bikum rahiimaan

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu [*] ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 

(QS. An-Nisa'[4] : 29) .

NB=[*]. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

fala'allaka baakhi'un nafsaka 'alaa aatsaarihim in lam yu/minuu bihaadzaa alhadiitsi asafaan

"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). "

(QS. Al-Kahfi [18] : 6)

Hadits-Hadits tentang larangan bunuh diri

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu , Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya.”

( Hadits 86. Shahih Muslim).

Dari Tsabit bin Dhahhak Radhiyallahu'Anhu , Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam sabdanya :

“Tidak wajib bagi seseorang melaksanakan nazar apabila dia tidak sanggup melaksanakannya.” “Mengutuk orang Mu’min sama halnya dengan membunuhnya.” “Mengadakan tuduhan bohong atau sumpah palsu untuk menambah kekayaannya dengan menguasai harta orang lain, maka Allah tidak akan menambah baginya, bahkan akan mengurangi hartanya.”

(Hadits 87. Shahih Muslim)

Dari Tsabit bin Dhahhak Radhiyallahu'Anhu, Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wa Sallam :

“Siapa yang bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula.”

(Hadits 88. Shahih Muslim).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu, katanya : “Kami ikut perang bersama-sama Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam, dalam perang Hunain. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam, berkata kepada seorang laki-laki yang mengaku Islam, “Orang ini penghuni neraka.” 

Ketika kami berperang, orang itu pun ikut berperang dengan gagah berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan orang hal itu kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam katanya “Orang yang tadi anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani dan sekarang dia tewas.”

Jawab Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, “Dia ke neraka.”
Hampir saja sebahagian kaum muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia belum mati, tetapi luka parah. Apabila malam telah tiba, orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri. Peristiwa itu dilaporkan orang pula kepada Rasulullah. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, bersabda, : “Kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya menyiarkan kepada orang banyak, bahwa tidak akan dapat masuk surga melainkan orang muslim (orang yang tunduk patuh).

(Hadits 89. Shahih Muslim).

Dari Syaiban Radhiyallahu'Anhu, katanya dia mendengar Hasan Radhiyallahu'Anhu, bercerita :

“Masa dulu, ada seorang laki-laki keluar bisul. Ketika ia tidak dapat lagi menahan sakit, ditusuknya bisulnya itu dengan anak panah, menyebabkan darah banyak keluar sehingga ia meninggal. Lalu Tuhanmu berfirman : Aku haramkan baginya surga.” (Karena dia sengaja bunuh diri.) Kemudian Hasan menunjuk ke masjid sambil berkata, “Demi Allah! Jundab menyampaikan hadits itu kepadaku dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, di dalam masjid ini.”

(Hadits 90. Shahih Muslim).

Allaahumma Shalli 'alaa Muhammad...

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

must read..terbaik..!